A. Domisili calon peserta didik melalui jalur zonasi berdasarkan pada alamat Kartu Keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB.

B.  Apabila kurang dari 1 (satu) tahun terjadi perubahan data Kartu Keluarga yang tidak menyebabkan perpindahan domisili, maka Kartu Keluarga tersebut masih dapat digunakan sebagai dasar seleksi jalur zonasi dengan melampirkan Kartu Keluarga lama;

C.  Perubahan data pada Kartu Keluarga yang tidak menyebabkan perpindahan domisili sebagaimana dimaksud pada huruf b, antara lain:

♦Penambahan anggota keluarga (penambahan anggota ini selain calon peserta didik)

♦Pengurangan anggota keluarga (meninggal dunia, anggota keluarga pindah); atau

♦Kartu Keluarga hilang atau rusak dengan melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian.

D. Dalam hal perubahan Kartu Keluarga karena perpindahan harus disertai dengan kepindahan domisili seluruh keluarga yang ada pada Kartu Keluarga tersebut.

E. Dalam hal terdapat perbedaan nama orang tua/wali calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada huruf d, maka Kartu Keluarga terakhir dapat digunakan jika orang tua/wali meninggal dunia atau bercerai sebelum tanggal penerbitan Kartu Keluarga terakhir yang harus dibuktikan dengan surat kematian/surat perceraian yang diterbitkan instansi berwenang.

F. Apabila kurang dari 1 (satu) tahun terjadi perubahan data Kartu Keluarga yang menyebabkan perpindahan domisili dikarenakan peserta didik mengikuti kembali Kartu Keluarga orang tua, dimana sebelumnya mengikuti Kartu Keluarga wali peserta didik, maka masih dapat digunakan sebagai dasar seleksi jalur zonasi dengan melampirkan Kartu Keluarga lama

G. Dalam hal Kartu Keluarga tidak dimiliki oleh calon peserta didik karena keadaan tertentu, maka dapat diganti dengan surat keterangan domisili yang diterbitkan oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang berwenang tanpa dibatasi masa mulai berdomisili. Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud meliputi:

♦Bencana alam; dan/atau

♦Bencana sosial, diantaranya pengungsi akibat kerusuhan atau

♦Konflik sosial.